Sebuah planet penuh “harta karun” telah
ditemukan oleh sebuah tim peneliti dari AS dan Perancis. Planet baru itu
berukuran dua kali lebih besar dari Bumi dan sebagian besar planet ini
terdiri dari berlian, maka para astronom menjulukinya sebagai “Diamond
Planet” atau Planet Berlian.
Planet yang diberi nama 55 Cancri-e, dikategorikan sebagai “Bumi Besar” (super-Earth),
karena memiliki radius dua kali lipat dari Bumi dan delapan kali lebih
berat dari Bumi dan mengorbit bintang bernama 55 Cancri.
Kenapa planet ini memakai huruf “e” ,
karena planet ini merupakan planet ke-5 dari planet terdekat dengan
mataharinya. Jika suatu bintang memiliki planet terdekat maka akan
diberi nama sesuai nama bintang tersebut, namun ditambah dengan huruf
“a” , dan planet kedua akan diberi inisial “b” lalu “c” dan begitu
seterusnya.
Planet 55 Cancri-e adalah satu dari lima
planet yang mengorbit pada bintang seperti matahari, bernama 55 Cancri
di gugus bintang Cancer dan mengorbit sangat cepat hanya dalam waktu 18
jam, jauh lebih cepat dari Bumi yang mengorbit Matahari dalam waktu 365
hari.
Planet ini diyakini memiliki kepadatan
yang sama dengan Bumi. Padahal, sebelumnya, planet dengan kandungan
berlian yang besar dianggap lebih padat ketimbang Bumi. Akan tetapi,
suhu planet ini luar biasa panas dengan temperatur permukaannya mencapai
1.648 derajat Celsius dan tak mungkin dapat ditinggali manusia.
“Permukaan planet ini terdiri atas grafit
dan berlian, bukan air dan granit,” kata peneliti asal Universitas
Yale, AS, Nikku Madhusudhan.
Studi yang dilakukan Madhusudhan dan
Olivier Mousis dari Institut Penelitian Astrofisikan dan Planetologi,
Toulouse, Perancis, itu menyimpulkan sepertiga massa planet itu adalah
berlian. Sepertiga massa planet ini setara dengan tiga massa Bumi.
Planet-planet berlian sudah pernah
terlihat sebelumnya pada 2004, tetapi inilah kali pertama sebuah planet
berlian mengelilingi bintang semacam matahari dan diteliti lebih detail.
“Ini adalah penelitian pertama kami
terhadap sebuah planet berbatu yang pada dasarnya memiliki struktur
berbeda dengan Bumi,” ungkap Madhusudhan.
Madhusudhan melanjutkan penemuan planet
yang kaya karbon berarti planet-planet karang yang jauh tak bisa lagi
diasumsikan memiliki kandungan kimia, interior, atmosfer, atau kandungan
biologi yang mirip Bumi.
Penelitian menunjukkan, planet itu tak
punya kandungan air sama sekali, mayoritas komposisinya adalah karbon
(berlian dan grafit), besi, silikon karbida, dan mungkin, sejumlah
silikat.
“Sebaliknya interior Bumi kaya oksigen,
namun miskin karbon, kurang dari seperseribu massanya,” kata penulis
lain, ahli geofisika dari Yale, Kanani Lee.
Planet ini kali pertama diobservasi saat
mengorbit ke bintangnya tahun lalu, memungkinkan para astronom untuk
mengukur radiusnya untuk pertama kali.
Informasi tersebut, dikombinasikan dengan estimasi massanya memungkinkan Madhusudhan dan timnya memperkirakan susunan kimianya.
Sementara itu, pakar astronomi
Universitas Princeton, David Spergel, mengatakan, penelitian atas
struktur dasar dan sejarah sebuah planet menjadi mudah jika massa dan
usia planet itu diketahui.
“Planet-planet ini jauh lebih rumit.
Planet berlian ini adalah salah satu contoh kekayaan alam semesta yang
sewaktu-waktu bisa ditemukan saat kita mengeksplorasi planet-planet di
sekitar bintang terdekat,” kata Spergel.
Kata-kata “dekat” adalah konsep yang
sangat relatif dalam astronomi. Sebagai contoh, planet baru ini berjarak
40 tahun cahaya atau sekitar 230 triliun mil dari Bumi. Namun
bintangnya 55 Cancri, bisa terlihat dengan mata telanjang di konstelasi
Cancer. Akan lebih baik lagi jika dilihat menggunakan teropong atau
teleskop.
Sementara, David Spergel, profesor
astronomi ketua ilmu astrofisika di Princeton University mengatakan,
“Bumi Super yang kaya berlian itu adalah salah satu contoh temuan
‘harta’ yang menanti kita saat kita memulai eksplorasi planet di
bintang-bintang terdekat.”
Laporan temuan tersebut telah diterima untuk segera dipublikasikan dalam jurnal Astrophysical Journal Letters. (Daily Mail, LiveScience, Reuters, RT, Space.com, viva, kompas, inilah)
0 komentar:
Post a Comment